Artikel:
PERKEMBANGAN INFLASI, EKSPOR/IMPOR, PARIWISATA DAN KEMISKINAN DI PROVINSI DKI JAKARTA
02 Juli 2012
PERKEMBANGAN INFLASI, EKSPOR/IMPOR, PARIWISATA DAN KEMISKINAN DI PROVINSI DKI JAKARTA
02 Juli 2012
Sumber : BPS Provinsi DKI Jakarta admin Kunjungan : 1295
A. Inflasi
Bulan Juni 2012, Inflasi di DKI Jakarta 0,38 persen. Laju inflasi tahun 2012 (Januari-Juni) 1,47 persen, dan Laju inflasi year on year 4,12 persen.
Inflasi DKI Jakarta pada bulan Juni 2012 disebabkan oleh peningkatan harga pada kelompok bahan makanan mencapai 0,93 persen; yaitu pada sub kelompok bumbu-bumbuan sebesar 8,29 persen yang terjadi pada komoditi cabe merah.
Dari 66 kota inflasi yang diteliti, seluruh kota mengalami inflasi. Kota yang mengalami inflasi tertinggi adalah Kota Ambon sebesar 0,93 persen dan kota yang mengalami inflasi terendah adalah Kota Bima sebesar 0,04 persen.
DKI Jakarta menempati urutan ke 56 dari seluruh kota yang mengalami inflasi.
B. Ekspor/Impor:
Nilai ekspor DKI Jakarta terbagi atas dua kategori yaitu ekspor yang melalui DKI Jakarta dan ekspor produk DKI Jakarta. Ekspor yang melalui DKI Jakarta pada bulan Mei 2012 4.258,73 juta dolar Amerika, mengalami peningkatan 11,54 persen dibandingkan pada bulan April 2012.Dari nilai ekspor yang melalui DKI Jakarta sebanyak 23,32 persen merupakan ekspor produk DKI Jakarta.
Seiring dengan peningkatan ekspor melalui DKI Jakarta, ekspor produk DKI Jakarta pada bulan Mei 2012 yang mencapai 993,20 juta dolar juga mengalami peningkatan 9,61 persen dibandingkan pada bulan April 2012. Naiknya ekspor produk DKI Jakarta pada bulan ini disebabkan salah satunya oleh naiknya ekspor ke negara Hongkong yang mencapai 73,55 persen dari ekspor bulan sebelumnya. Dari sisi komoditi, peningkatan terbesar terjadi pada ekspor lemak dan minyak hewan/nabati sebesar 70,59 persen dari ekspor bulan sebelumnya.
Nilai impor melalui DKI Jakarta pada bulan Mei 2012 mencapai 8.621,69 juta dolar Amerika meningkat 1,92 persen dari impor bulan April 2012.Peningkatan impor ini terjadi karena adanya peningkatan impor dari negara Thailand yang mecapai 32,72 persen dari impor bulan sebelumnya. Komoditi yang menyebabkan peningkatan impor ini adalah plastik dan barang dari plastik yang mencapai 13,57 persen.
C. Pariwisata.
Wisatawan Mancanegara (wisman) yang berkunjung ke DKI Jakarta pada bulan Mei 2012 mencapai 191.494 kunjungan, mengalami peningkatan dibandingkan bulan sebelumnya yang berjumlah 167.553 kunjungan. Peningkatan ini merupakan siklus bulanan yang juga terjadi pada tahun-tahun sebelumnya, kecuali tahun 2011. Peningkatan kunjungan wisman ke kota Jakarta bulan Mei 2012 disebabkan naiknya kunjungan wisman dari berbagai kebangsaan seperti Saudi Arabia, Malaysia, dan Singapura.
Tingkat penghunian kamar (TPK) hotel berbintang pada bulan Mei 2012 mencapai 59,19 persen, mengalami peningkatan 1,28 poin dari TPK bulan April 2012 yang mencapai 57,91 persen. Demikian pula jika dibandingkan dengan TPK bulan Mei 2011 yang mencapai 56,87 persen, TPK bulan Mei 2012 juga lebih tinggi 2,32 poin. Naiknya TPK bulan Mei salah satunya disebabkan naiknya TPK pada hotel bintang dua.
D. Kemiskinan.
Jumlah penduduk miskin (penduduk yang berada di bawah Garis Kemiskinan) di DKI Jakarta pada bulan Maret 2012 sebesar 363,20 ribu (3,69 persen). Dibandingkan dengan penduduk miskin pada bulan Maret 2011 yang berjumlah 363,42 ribu (3,75 persen), berarti jumlah penduduk miskin turun sebesar 0,22 ribu.
Garis Kemiskinan (GK) bulan Maret tahun 2012 sebesar Rp 379.052 per kapita per bulan, lebih tinggi dibanding GK bulan Maret tahun 2011 yang sebesar Rp 355.480 per kapita per bulan.
=========================================================================
Informasi yang lebih lengkap dan rinci mengenai perkembangan inflasi, ekspor/impor, pariwisata dan kemiskinan dapat dilihat pada Berita Resmi Statistik (BRS) edisi bulan Juli 2012 yang diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik Provinsi DKI Jakarta.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar