Minggu, 30 Maret 2014

TUGAS 2. BAHASA INDONESIA 2 #

Artikel: 
PERKEMBANGAN INFLASI, EKSPOR/IMPOR, PARIWISATA DAN KEMISKINAN DI PROVINSI DKI JAKARTA
02 Juli 2012

Sumber : BPS Provinsi DKI Jakarta admin Kunjungan : 1295

A. Inflasi

Bulan Juni 2012, Inflasi di DKI Jakarta 0,38 persen. Laju inflasi tahun 2012 (Januari-Juni) 1,47 persen, dan Laju inflasi year on year 4,12 persen.

Inflasi DKI Jakarta pada bulan Juni 2012 disebabkan oleh peningkatan harga pada kelompok bahan makanan mencapai 0,93 persen; yaitu pada sub kelompok bumbu-bumbuan sebesar 8,29 persen yang terjadi pada komoditi cabe merah.

Dari 66 kota inflasi yang diteliti, seluruh kota mengalami inflasi. Kota yang mengalami inflasi tertinggi adalah Kota Ambon sebesar 0,93 persen dan kota yang mengalami inflasi terendah adalah Kota Bima sebesar 0,04 persen.
DKI Jakarta menempati urutan ke 56 dari seluruh kota yang mengalami inflasi.

B. Ekspor/Impor:

Nilai ekspor DKI Jakarta terbagi atas dua kategori yaitu ekspor yang melalui DKI Jakarta dan ekspor produk DKI Jakarta. Ekspor yang melalui DKI Jakarta pada bulan Mei 2012 4.258,73 juta dolar Amerika, mengalami peningkatan 11,54 persen dibandingkan pada bulan April 2012.Dari nilai ekspor yang melalui DKI Jakarta sebanyak 23,32 persen merupakan ekspor produk DKI Jakarta.

Seiring dengan peningkatan ekspor melalui DKI Jakarta, ekspor produk DKI Jakarta pada bulan Mei 2012 yang mencapai 993,20 juta dolar juga mengalami peningkatan 9,61 persen dibandingkan pada bulan April 2012. Naiknya ekspor produk DKI Jakarta pada bulan ini disebabkan salah satunya oleh naiknya ekspor ke negara Hongkong yang mencapai 73,55 persen dari ekspor bulan sebelumnya. Dari sisi komoditi, peningkatan terbesar terjadi pada ekspor lemak dan minyak hewan/nabati sebesar 70,59 persen dari ekspor bulan sebelumnya.

Nilai impor melalui DKI Jakarta pada bulan Mei 2012 mencapai 8.621,69 juta dolar Amerika meningkat 1,92 persen dari impor bulan April 2012.Peningkatan impor ini terjadi karena adanya peningkatan impor dari negara Thailand yang mecapai 32,72 persen dari impor bulan sebelumnya. Komoditi yang menyebabkan peningkatan impor ini adalah plastik dan barang dari plastik yang mencapai 13,57 persen.

C. Pariwisata.

Wisatawan Mancanegara (wisman) yang berkunjung ke DKI Jakarta pada bulan Mei 2012 mencapai 191.494 kunjungan, mengalami peningkatan dibandingkan bulan sebelumnya yang berjumlah 167.553 kunjungan. Peningkatan ini merupakan siklus bulanan yang juga terjadi pada tahun-tahun sebelumnya, kecuali tahun 2011. Peningkatan kunjungan wisman ke kota Jakarta bulan Mei 2012 disebabkan naiknya kunjungan wisman dari berbagai kebangsaan seperti Saudi Arabia, Malaysia, dan Singapura.

Tingkat penghunian kamar (TPK) hotel berbintang pada bulan Mei 2012 mencapai 59,19 persen, mengalami peningkatan 1,28 poin dari TPK bulan April 2012 yang mencapai 57,91 persen. Demikian pula jika dibandingkan dengan TPK bulan Mei 2011 yang mencapai 56,87 persen, TPK bulan Mei 2012 juga lebih tinggi 2,32 poin. Naiknya TPK bulan Mei salah satunya disebabkan naiknya TPK pada hotel bintang dua.
D. Kemiskinan.

Jumlah penduduk miskin (penduduk yang berada di bawah Garis Kemiskinan) di DKI Jakarta pada bulan Maret 2012 sebesar 363,20 ribu (3,69 persen). Dibandingkan dengan penduduk miskin pada bulan Maret 2011 yang berjumlah 363,42 ribu (3,75 persen), berarti jumlah penduduk miskin turun sebesar 0,22 ribu. 

Garis Kemiskinan (GK) bulan Maret tahun 2012 sebesar Rp 379.052 per kapita per bulan, lebih tinggi dibanding GK bulan Maret tahun 2011 yang sebesar Rp 355.480 per kapita per bulan.


=========================================================================


Informasi yang lebih lengkap dan rinci mengenai perkembangan inflasi, ekspor/impor, pariwisata dan kemiskinan dapat dilihat pada Berita Resmi Statistik (BRS) edisi bulan Juli 2012 yang diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik Provinsi DKI Jakarta.

Sumber : 

TUGAS 1. BAHASA INDONESIA 2 #

    1.      Jelaskan konsep penalaran menurut anda!
Penalaran adalah proses pemikiran untuk memperoleh kesimpulan yang logis berdasarkan
fakta yang relevan. Dengan kata lain, penalaran adalah proses penafsiran fakta sebagai
dasar untuk menarik kesimpulan.

2.      Bagaimana wujud dari evidensi?

Wujud Evidensi merupakan semua fakta yang ada, semua kesaksian, semua informasi, atau autoritas yang dihubungkan untuk membuktikan suatu kebenaran. Fakta dalam kedudukan sebagai evidensi tidak boleh digabung dengan apa yang dikenal sebagai pernyataan atau penegasan. Dalam wujud yang paling rendah evidensi itu berbentuk data atau informasi. Yang dimaksud dengan data atau informasi adalah bahan keterangan yang diperoleh dari suatu sumber tertentu.

3.      Jelaskan dan berikan contoh cara menguji data, cara menguji fakta, dan cara menilai autoritas!

-         Cara Menguji Data
Supaya data dan informasi dapat dipergunakan dalam penalaran data dan informasi itu harus merupaka fakta. Dibawah ini merupak cara untuk pengujian data.
a)      Obervasi
Fakta yang diajukan sebagai evidensi mungkin belum memuaskan seseorang pengarang atau penulis. Untuk lebih meyakinkan dirinya sendiri dan sekaligus dapat mengunakan sebaik – baiknya dalam usaha meyakinkan para pembaca, maka kadang – kadang pengarang merasa perlu untuk mengadakan peninjauan atau obervasi singkat untuk mengecek data atau informasi itu.
b)      Kesaksian
Keharusan menguji data dan informasi, tidak harus selalu dilakuan dengan obervasi. Kadang sangat sulit untuk mengaharuskan seorang mengadakan obervasi atas obyek yang akan dibicarakan.
c)      Autoritas
Cara ketiga untuk menguji fakta dalam usaha menyusun evidensi adalah meminta pendapat dari suatu otoritas, yakin dari pendapat seorang ahli, atau mereka yang menyelidiki fakta dengan cermat, memperhatikan semua kesaksian,menilai semua fakta kemudian memberikan pendapat mereka sesuai dengan keahlian mereka dalam bidang itu.

-         Cara Menguji fakta

Untuk menetapkan apakah data atau informasi yang kita peroleh itu merupakan fakta, maka harus diadakan penelitian, apakah data” atau informasi itu merupakan kenyataan atau hal yang sunguh – sunguh terjadi.
a.       Konsistensi
Dasar pertama yang dipakai untuk mengatakan fakta mana yang akan dipakai sebagai evidensi adalah konsistenan.
b.      Koharensi
Dasar kedua yang bisa dipakai untuk mungji fakta yang dapat diperguanakan sebagai evidenis adalah masalah koharensi. Semua fakta yang akan digunakan sebagai evidensi harus pula khoren dengan pengalam manusia, atau sesuai dengan pandangan atau sikap yang berlaku.


-         Cara Menilai Autoritas

Seorang penulis yang baik dan obyektif selalu akan menghindari semua desas – desus, atau kesaksian dari tangan kedua. Penulis yang baik akan membedakan pula apa yang hanya merupakan pendapat saja, atau pendapat yang sunguh – sunguh didasarkan atas penelitian atau data – data eksperimental. Untuk menilai suatu autoritas, penulis dapat memeilih beberapa pokok berikut.
a.       Tidak Mengandung Prasangka
Dasar pertama yang perlu diketahui oleh penulis adalah bahwa pendapat autoritas sama sekali tidak boleh mengandung prasangka, pendapat itu disusun oleh beradasarkan penelitian yang dilakukan oleh ahli itu sendiri, atau berdasarkan pada hasil – hasil eksperimental yang dilakukannya.
b.      Pengalaman dan Pendidikan Autoritas
Dasar kedua yang harus diperhitungkan penulis untuk menilai pendapat suatu auoriatas adalah menyangkut pengalaman dan pendidikan autoritas. Pendidikan yang diperoleh menjadi jaminan awal.
c.       Kemashuran dan Presite
Faktor ketiga yang harus diperhatikan oleh penulis untuk menilai autoritas adalah meneliti apakah pernyataan atau pendapat yang akan dikutip sebagai autoritas itu hanya sekedar bersembunyi dibalik kemasruhan dan prestise pribadi dibidang lain.
d.      Khorensi dengan Kemajuan
Hal yang keempat yang perlu diperhatikan penulis argimentasi adalah apakah pendapat yang diberkan autoritas itu sejalan dengan perkembangan dan kemajuan jaman, atau khoren dengan pendapat atau sikap terakhir dalam bidang itu.

4.      Jelaskan perbedaan silogisme kategorial, silogisme hipotesis, dan silogisme alternatif!
a.       Silogisme Kategorial
Silogisme kategorial disusun berdasarkan klasifikasi premis dan kesimpulan yang kategoris. Premis yang mengandung predikat dalam kesimpulan disebut premis mayor, sedangkan premis yang mengandung subjek dalam kesimpulan disebut premis minor.
Contoh :
Semua makhluk hidup membutuhkan makan dan minum.
Kucing termasuk makhluk hidup
Jadi kucing : makhluk hidup yang membutuhkan makan dan minum.
Yang perlu dicermati adalah, bahwa pola penalaran tersebut dalam kehidupan sehari-hari kita tidak demikian nampak, entah di realita pembicaraan sehari-hari, lewat surat kabar, majalah, radio, televisi, dan lain-lain. Oleh sebab itu, dalam menyimak mendengarkan atau menerima pendapat seseorang, kita perlu berpikir kritis melihat dasar-dasar pemikiran yang digunakan sehingga kita dapat menilai seberapa tingkat kualitas kesahihan pendapat itu. Dalam hal seperti ini kita perlu menentukan:
a)      Kesimpulan apa yang disampaikan
b)      Mencari dasar-dasar atau alasan yang dikemukakan sebagai premis-premisnya.
c)      Menyusun ulang silogisme yang digunakannya; kemudian melihat kesahihannya berdasarkan ketentuan hukum silogisme.
Berdasarkan hal tersebut tentu saja kita akan mampu melihat setiap argumen, pendapat, alasan, atau gagasan yang kita baca atau dengar. Dengan demikian, secara kritis kita mengembangkan sikap berpikir ke arah yang cerdik, pintar, arif, dan tidak menerima begitu saja kebenaran / opini yang dikemukakan pihak lain. Berdasarkan hal inilah akhirnya kita mampu menerima, meluruskan, menyanggah, atau menolak suatu pendapat yang kita terima.

b.      Silogisme Hipotesis
Silogisme Hipotesis adalah jenis silogisme yang terdiri atas premis mayor yang bersifat hipotesis ,dan premis minornya bersifat katagorial . Silogisme Hipotesis ini dapat dibedakan menjadi 4 macam , yaitu :
-         Silogisme hipotesis yang premis minornya mengakui bagian antecedent.
Contoh :
Jika hari ini cerah , saya akan ke rumah kakek ( premis mayor )
Hari ini cerah ( premis minor )
Maka saya akan kerumah kakek ( kesimpulan ).
-          Silogisme hipotesis yang premis minornya mengakui bagian konsekuen
Contoh :
Jika hutan banyak yang gundul , maka akan terjadi global warming ( premis mayor )
Sekarang terjadi global warming ( premis minor )
Maka hutan banyak yang gundul ( kesimpulan ).
-          Silogisme hipotesis yang premis minornya mengingkari antecedent
Contoh :
Jika pembuatan karya tulis ilmiah belum di persiapkan dari sekarang, maka hasil tidak
akan maksimal
pembuatan karya ilmiah telah di persiapkan
maka hasil akan maksimal
-          Silogisme hipotesis yang premis minornya mengingkari konsekuen
Contoh :
Bila presiden Mubarak tidak turun , Para demonstran akan turun ke jalan
Para demonstran akan turun ke jalan
Jadi presiden Mubarak tidak turun.
c.       Silogisme Alternatif
Adalah Silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternatif. Sedangkan Proposisi Alternative yaitu bila premis minornya membenarkan salah satu alternatifnya. Simpulannya akan menolak alternatif yang lain.

Contoh silogisme alternatif :
A : Anak kecil itu berada di dalam kelas atau di luar kelas
B : Anak kecil berada di luar kelas
K : Jadi, anak kecil tidak berada di dalam kelas


5.       Sebutkan jenis-jenis cara berpikir induktif!
Induksi adalah suatu proses berpikir yang bertolak dari satu arah atau sejumlah fenomena individual untuk menurunkan suatu kesimpulan (inferensi). Proses penalaran yang induktif dapat dibedakan atas bermacam-macam variasi yang akan dijelaskan lebih lanjut yaitu berupa generalisasi, hipotesis dan teori, analogi induktif, kausal, dan sebagainya.




SUMBER :

file:///C:/Users/axioo%20cjm/Favorites/Downloads/Pertemuan%207c%20(Proses%20Penalaran%20Ilmiah).pdf
http://abdulrazak11.blogspot.com/2013/03/penalaran-evidensi-inferensi.html
http://tugas21109900softskills.blogspot.com/2012/03/laporan-bacaan-ringkasan-isi-bab.html
http://dwipoerwanti.blogspot.com/2010/05/silogisme-alternatif-silogisme.html
http://ditaariska.blogspot.com/2013/04/silogisme-kategorial-silogisme.html